Menu

ANALISIS

Minggu, 07 Februari 2016

Analisis Longsoran

Judul   : Analisis Longsoran
Lokasi : Kutai Kartanegara 
Aplikasi yang digunakan ; Plaxis 8.X Professional version


A. Pengantar

Plaxis adalah paket program elemen hingga  yang telah dikembangkan secara khusus untuk analisis deformasi dan stabilitas di proyek geoteknik yang menggunakan Finite Element method. Prosedur input grafis yang sederhana memungkinkan penghitungan cepat dan kompleks pada model elemen hingga, dan hasil komputasi yang tepat. Perhitungan itu sendiri sepenuhnya otomatis dan berdasarkan prosedur numerik yang tepat. Dalam merampungkan mesh, cluster dibagi menjadi elemen segitiga. Sebuah pilihan yang dapat dibuat antara 15 elemen node dan 6 elemen node (Gambar 1). Simpul dengan 15 elemen memberikan perhitungan dan potensi kegagalan konstruksi yang akurat, sedangkan perhitungan dengan 6 elemen-node memberikan proses komputasi yang lebih cepat.





Gambar 1 Tipe dari element titik dan point tekanan 15-titik elemen, b) 6-titik elemen (Manual Plaxis).


B.Deskripsi Kasus 

Lokasi  pelaksaan pekerjaan terletak pada ruas Jalan XX Tenggarong Kabupaten Kutai Kertanegara. Pada bagian permukaan kondisi eksisting berupa timbunan dan bekas galian berpasir berwarna coklat tua hingga mencapai kedalaman 2,40 meter. Kondisi Lapisan tanah dibawah timbunan berupa very soft clay hingga mencapai kedalaman 10 meter. Pada kedalaman 10-22 meter berupa lempung pasiran keabu-abuan dengan konsistensi sangat lunak. Pada kedalaman 22-27 meter berupa lempung organik pasiran keabu-abuan dan pada kedalaman 27-30 meter berupa lempung sedang bercampur pasir keabu-abuan. Kondisi muka air tanah pada saat pelaksanaan soil investigation berada pada kedalaman 1,6 hingga 1,7 meter dari permukaan eksisting.

C.Kebutuhan Data 

Untuk keperluan Analisis dibutuhkan data sebagai berikut ;
Jalan XX Tenggarong kabupaten Kutai Kertanegara 
Referensi BH-01
(a)         Skematik desain (Gambar 2 )
(b)         Data Tanah (Tabel 1)

(c)         Data Material (Tabel 2Tabel 3Tabel 4
          Referensi BH-01
             (a)         Skematik desain (Gambar 3 )
             (b)         Data Tanah (Tabel 5)
             (c)         Data Material (Tabel 6Tabel 7, Tabel 8

Gambar 2 Plot of geometry with material data sets (Referensi BH-01)




Tabel 1 Soil data sets parameters (Referensi BH-01)


Tabel 2 Material data sets parameters (Referensi BH-01) 





Tabel 3 Beam data sets parameters (Referensi BH-01)



Tabel 4 Geotextile data sets parameters (Referensi BH-01)






Gambar 3 Plot of geometry with material data sets (Referensi BH-02)


Tabel 5 Soil data sets parameters (Referensi BH-02)


Tabel 6 Material data sets parameters (Referensi BH-02)


Tabel 7 Beam data sets parameters (Referensi BH-02)





Tabel 8 Geotextile data sets parameters (Referensi BH-02)



D.Skenario Model
  1. Konstruksi Tahap 1 dilakukan dengan mengaktifkan Plat/Beam dan semua cluster untuk  tanah timbun, termasuk perkuatan geotextile, stabilisasi dengan soil cement dan konstruksi tembok penahan tanah.
  2. Konstruksi Tahap 2 dilakukan dengan mengaktifkan semua cluster untuk rencana Pavement, bahu jalan dan rencana drainase.
  3. Tahapan terakhir adalah mengaktifkan beban merata 200 kN yang merupakan beban  rencana berat kendaraan.
        Tahapan konstruksi dilakukan sebanyak tiga tahap, hingga bekerja beban maksimum sebesar 200 kN pada kedua ruas jalan rencana perkuatan tanah dengan tembok penahan tanah.
        Faktor keamanan konstruksi diperoleh dengan menambahkan satu tahapan perhitungan setelah bekerja beban maksimum dengan menggunakan calculation type phi/c reduction.



        D.Hasil Model


        Nilai total displacement pada saat bekerja beban maksimum adalah 1,23 m dengan faktor keamanan 1,66 (Referensi pengeboran BH-01) dan 825,58x10-3 m dengan faktor keamanan 1,59 (Referensi pengeboran BH-02). Hal ini diperoleh karena kondisi tanah dasar pada lokasi rencana konstruksi berupa very soft clay. Stabilisasi dengan soil cement sedalam 1 meter serta pemasangan mini pile 25x25 cm2 sedalam 12 meter tidak mampu meningkatkan daya dukung secara signifikan dan berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa tanah timbunan turun bersamaan dengan struktur tembok penahan dan bidang gelincir yang terjadi memotong dibawah tiang. 





        Gambar 4 Total Displacement adalah 1,23 m referensi BH-01


             Gambar 5 Angka keamanan yang diberikan oleh struktur adalah 1,66 referensi BH-01



                             Gambar 6 Total Displacement adalah 637,17x10-3referensi BH-02




                               

             Gambar 7 Angka keamanan yang diberikan oleh struktur adalah 1,59 referensi BH-02



        E.Rekomendasi

        Stabilisasi dengan soil cement sedalam 1 meter serta pemasangan mini pile 25x25 cm2 sedalam 12 meter tidak mampu meningkatkan daya dukung secara signifikan dan berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa tanah timbunan turun bersamaan dengan struktur tembok penahan dan bidang gelincir yang terjadi memotong dibawah tiang. Untuk kondisi ini direkomendasikan untuk penggunan pondasi raft-pile untuk dukungan struktur agar penurunan yang terjadi berada pada kondisi batas yang diizinkan



        Tidak ada komentar:

        Posting Komentar